Friday, April 14, 2017

DRAMA LEGENDARIS TAIWAN ‘METEOR GARDEN’ BAKAL DI-REMAKE!



Buat kalian pecinta serial Taiwan 'Meteor Garden', siap-siap nih. Sebab, serial yang meledak pada awal 2000-an ini bakalan ada versi baru alias remake lho. Seperti dilansir dari straitstimes.com, Rabu (12/4), sang kreator, Angie Chai mengumumkan berita bahagia tersebut dan akan ditayangkan pada tahun 2018 mendatang.

Drama yang tayang pada tahun 2001 dan dibintangi oleh aktor Jerry Yan, Vic Chou, Ken Zhu, Vannes Wu serta Barbie Hsu tersebut memang sampai menciptakan fandom tersendiri hampir di seluruh Asia termasuk Indonesia. Ceritanya berkisah tentang geng F4 dipimpin oleh Dao Ming Tse yang jatuh cinta pada gadis biasa, Sanchai.

Drama remake ini akan dibikin dalam 48 episode dan diperkirakan menghabiskan sekitar USD 30 juta atau sekitar Rp 398 miliar. Angka ini 30 kali lipat dari budget tahun 2001 yang menghabiskan sekitar USD 3,5 juta atau Rp 4 miliar.

Pengumuman tersebut tentunya membuat netizen bergembira ria. Bahkan beberapa di antaranya sudah menerima rumor siapa saja yang akan memerankan tokoh F4. Seperti dari NetEase yang memunculkan nama Wu Yifan atau Kris Wu, mantan anggota boyband Korea Selatan, EXO.

Melalui Apple Daily, Anggel Chai mengungkapkan bahwa kini ia sedang mereview kembali siapa siapa aktor dan aktris yang akan bermain di drama ini.

"Bisa saja kami menggunakan aktor baru, idol atau aktor-aktor yang memang sudah serius di dunia akting, semua orang bisa menjadi kandidat," ungkapnya.

"Dari pihak kami sudah mendapatkan hak izin dan bertaya tentang remake drama ini, jadi mungkin ini yang dinamakan dengan takdir," pungkasnya.

Wah jelas kamu udah nggak sabar dan penasaran siapa yang bakalan jadi F4 dan Sanchai kan?

Sunday, April 9, 2017

SUNGGUH TIDAK MANUSIAWI!! IBU-IBU DAN ANAK BALITA "DISANDRA" PAKAI CELURIT OLEH PEJAMBRET DIANGKOT..BERIKUT KRONOLOGINYA KEJADIANNYA....


MENEGANGKAN..!!Viral dimedia Sosial..Terjadi penodongan dan penyanderaan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur sekitar Pukul 19.45 WIB malam ini, Minggu (9/4). Tidak tanggung-tanggung, korbannya adalah seorang ibu dan anaknya yang hendak naik angkot T25 jurusan Klender - Pondok Kopi.

Kasat Reskrim Polres Jaktim AKBP Sapta Maulana mengatakan, pelaku mengalungkan celurit kepada ibu dan anak tersebut. Beruntung, ada anggota polisi yang melintas sehingga langsung dilakukan tindakan.

"Iya tadi ada pejambret di Jalan I Gusti Ngurah Rai. Pelaku ini kalungin ibu-ibu sama ibunya pakai celurit. Ada petugas lantas akhirnya ditembak," kata Sapta saat dihubungi, Minggu (9/4).

Pelaku sempat menyandera ibu dan anaknya di dalam sebuah angkot. Pelaku terlihat terdesak, karena hendak menjambret namun mengundang perhatian dan dikejar oleh massa.

Mata pemuda bandit terlihat nanar. Dia memegang senjata tajam dan mengalungkanya ke leher ibu rumah tangga yang tengah mendekap balita.

Sekali-sekali, bandit yang belakangan diketahui bernama Hermawan memuntahkan kata-kata kotor kepada warga yang mengepungnya. Dia berkali-kali mengancam akan membunuh ibu dan anak tersebut kalau mereka tak bubar semua.

Kejadian menegangkan itu terjadi di dalam angkutan umum KWK T 25 rute Rawamangun-Pulogadung, Minggu (9/4/2017), sekitar jam 19.00 WIB.

Menurut informasi yang diterima Suara.com dari Polsek Duren Sawit, penyanderaan yang dilakukan bandit tersebut terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, dekat traffic light Buaran, Jakarta Timur.




Kronologisnya, penjahat naik angkot dari Prapatan, dekat kantor Perumnas II.

Di tengah jalan, dia mengeluarkan senjata tajam dan menodongkanya ke ibu yang tengah menggendong anak. Bandit tersebut memaksa minta ponsel, kalung, dan gelang perempuan yang belakangan diketahui bernama Risma Oktaviani, warga Jalan Layur B1, nomor 56, RT 17, RW 11, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung.

Menurut video yang viral di media sosial balita yang digendong ibunya itu bernama Dafa Ibnu Hafiz.

Rupanya, Isnawati berontak. Dia berteriak-teriak minta tolong.

Kejadian tersebut diketahui anggota polisi lalu lintas Polres Jakarta Timur Ajun Inspektur Polisi Satu Sunaryanto. Ketika itu, Sunaryanto sedang berangkat dinas.

Sunaryanto melihat Hermawan sudah mengalungkan senjata tajam ke leher Risma.

Melihat itu, Sunaryanto berusaha menolong Risma dan anaknya. Dia berusaha negosiasi dengan Hermawan.

Sampai sekitar setengah jam lamanya, Sunaryanto meminta bandit jangan sampai melukai korban.

Warga pun mengepung angkot yang berhenti di pinggir jalan.

Menunggu waktu lengah, lalu Sunaryanto menembak Hermawan di bagian lengan kanan. Segera etelah itu, Sunarynto membekuk Hermawan dengan dibantu masyarakat sekitar.

Selanjutnya, bandit dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Begitu juga dengan Risma dan anaknya, mereka langsung dibawa ke tempat aman.